Dirga's

  • RSS
  • Skype
  • Facebook
  • Yahoo

Twitter

Mengenal Cara Kerja Teknologi Canggih Pesawat Siluman






Kemajuan zaman membuat teknologi dirgantara semakin pesat perkembangannya, pada saat ini ada tiga kubu kuat di dunia dengan teknologi pesawatnya yang sangat maju.




Yang pertama tentunya Amerika serikat, kedua adalah Eropa dan yang terakhir adalah Russia. Ketiganya berlomba membuat pesawat tempur dengan teknologi yang lebih maju dari yang lainnya.

Untuk urusan stealth yang memimpin tetap Amerika serikat, sedangkan Russia tak bisa diangap enteng dengan kelebihan-kelebihan manuvernya.

Meskipun Amerika juga telah mengembangkan teknologi manuver yang tak kalah gesitnya dengan Russia seperti penerapan Thrust Vectoring, yang mana “knalpot” pesawat bisa berbelok-belok ke segala arah.tapi diantara semua teknologi tersebut yang akan dibahas disini adalah mengenai bagaimana pesawat mendapat julukan Stealth (indonesia: Siluman, bisa menghilang).

Pesawat Siluman Buatan Rusia

Ada beberapa pesawat mutakhir milik Amerika yang masuk kategori ini, yaitu pesawat F-117, F-22, JSF F-35, dan B-2.

Untuk urusan Stealth sendiri bisa di akali pihak pabrikan dengan membuat design pesawat yang minus lekukan yang fungsinya adalah memperkecil sudut-sudut tajam yang bisa ditangkap oleh radar dan muncul pada RCS (radar cross section).

Selain itu ada pula pesawat-pesawat yang sudah agak uzur seperti F/A-18 Hornet (walaupun tidak benar-benar uzur karena telah mengalami upgrade lebih dari 30 persen) yang melapisi beberapa bagian pada pesawat nya dengan lapisan anti radar seperti pada ujung-ujung sayap utama dan bagian ruder nya.

Cara Kerja Pesawat yang Menggunakan Sistem Stealth (siluman)


Pada gambar diatas Sebuah pesawat F-117 dapat menghindari radar karena pada desain pesawat tersebut memiliki minus lekukan sehingga radar yang datang dari musuh akan di pantulkan sehingga yang muncul pada monitor RCS musuh hanyalah dot-dot (titik-titik) yang sangat kecil yang bisa dianggap sebagai gerombolan burung dan bukanlah pesawat yang sedang menyelinap.


 Mirip cara kerja Burung Walet

Pesawat tanpa sistem stealth (siluman)
Gambar kedua ini adalah sebuah F-15 Eagle yang dalam desainnya banyak memiliki lekukan-lekukan tajam pada body nya sehingga dapat di tangkap oleh radar dengan baik dan muncul dalam monitor RCS sebagai dot-dot pesawat tempur yang menyusup.

Mungkin seperti itulah gambaran mudahnya mengapa sebuah pesawat bisa lolos dari monitor pengawas musuh, namun begitu, pesawat F-117 ternyata memiliki kelemahan juga, pada saat konflik Yugoslavia, pesawat ini tertangkap radar dan tertembak jatuh oleh misil SA-3 SAM buatan Russia.

Ternyata jatuhnya pesawat itu pada saat bom bay nya (pintu bom) dalam keadaan terbuka sehingga mungkin sudut-sudut tajam itulah yang tertangkap oleh radar kemudian di seranglah dengan misil darat ke udara tersebut (surface to air missile).

Kesimpulannya, akan perlu penyempurnaan pada setiap generasi pesawat tempur, dengan penyempurnaan tersebutlah pihak suatu negara memperkecil jumlah korban jiwa yang berjatuhan.

Pesawat Siluman Buatan Amerika


Untuk mencapai ‘stealth’ ada 3 metode yang saat ini dikenal :

Rekayasa bentuk (shape) seperti bentuk pada F117.
Rekayasa material (Radar Absorbant Material) seperti pada U2 (generasi awal).
Rekayasa teknologi lainnya : plasma stealth, efek pertama kali muncul di satelit sputnik Rusia, namun untuk pesawat sepertinya masih dirahasiakan.
Namun, ultimate goal nya stealth yang ingin dicapai selain tak tampak di radar, juga kasat mata (seperti bunglon) dan saat ini juga sedang dalam penelitian.

Kalau tidak salah pernah muncul di acara TV National Geographic tentang hal ini, menggunakan teknologi laser dan rekayasa material untuk membelokkan cahaya yang seharusnya dipantulkan sehingga objek dibelakang benda menjadi tidak tampak (benda jadi transparan).

Seiring dengan waktu, teknologi radar pun berkembang untuk dapat mendeteksi pesawat stealth, antara lain radar ‘radio’, akustik, radar infra merah, radar thermal (panas), radar cuaca (setidaknya bisa mendeteksi tubulensi udara ketika pesawat melintas).





Apa Itu Smartwatch dan Mengapa Anda Perlu Memilikinya?




Oleh: Daniel Bean

Anda mungkin sudah tahu Google mengumumkan berita besar mengenai smartwatch pada Selasa pekan ini. Google menciptakan versi baru dari sistem operasi Android agar memudahkan berbagai perusahaan teknologi seperi Samsung, HTC dan LG untuk menciptakan smartwatch dengan harga terjangkau yang dioperasikan di sistem operasi buatan Google tersebut.

Alhasil dalam beberapa bulan ke depan smartwatch akan membanjiri berbagai toko elektronik.

Namun nanti dulu. Anda mungkin belum pernah melihat smartwatch dan tidak tahu apa itu smartwatch. Kami akan menjawab semua pertanyaan Anda mengenai perangkat teknologi baru ini, yang kemungkinan akan menyusul smartphone dan tablet sebagai gadget yang mesti Anda miliki.
Silakan Anda simak.

Apa itu smartwatch?

David Pogue baru-baru ini membuat tulisan dengan topik apa yang menjadikan suatu perangkat “smart.” Dengan membubuhkan kata “smart” di depan nama suatu perangkat, perangkat tersebut biasanya dapat terkoneksi dengan Internet.

Jadi “smartwatch” secara umum merupakan jam tangan yang dapat terhubung dengan Internet, dan juga berbagai perangkat teknologi lain seperti smartphone atau tablet, untuk memberikan informasi teraktual di pergelangan tangan Anda. Anda dapat menganggap smartwatch sebagai jam yang tidak sekadar berfungsi sebagai penunjuk waktu, namun juga memiliki fitur-fitur dasar seperti yang ada di smartphone.

Meskipun begitu “smart,” smartwatch masih harus terkoneksi dengan smartphone atau tablet untuk dapat berfungsi secara penuh. Smartwatch pada dasarnya merupakan perangkat pelengkap perangkat seluler Anda.


Siapa yang memproduksi smartwatch?
Produsen gadget dengan nama besar pertama yang meluncurkan smartwatch canggih adalah Samsung. Perusahaan teknologi tersebut kini menawarkan dua versi smartwatch Samsung Gear, yang dapat digunakan untuk mengirim SMS, menjadi remote televisi dan merekam aktivitas Anda. (Smart bukan?)



Samsung Galaxy Gear kemudian disusul oleh Sony SmartWatch 2, yang juga memiliki beberapa fitur dasar seperti yang ada di smartphone.

Sementara itu, smartwatch Pebble diperkenalkan pada awal 2013, sebuah proyek yang digarap menggunakan dana yang dihimpun lewat situs Kickstarter ini laris manis. Smartwatch buatan Pebble yang lebih murah dibandingkan Gear 2 dan SmartWatch 2 terkenal karena memiliki layar yang terbuat dari E Ink (seperti yang ada di Kindle dari Amazon) yang berfungsi untuk menghemat baterai. Meskipun memiliki baterai yang dapat bertahan lebih lama, smartwatch Pebble memiliki fitur canggih yang lebih sedikit dibandingkan Galaxy Gear dan SmartWatch 2.

Samsung Gear kini hanya kompatibel dengan smartphone dan tablet Galaxy, sementara Sony SmartWatch 2 dapat terkoneksi dengan semua perangkat Android. Sedangkan smartwatch Pebble dapat terkoneksi dengan Android atau iPhone.

Setelah Google mengeluarkan pengumuman tentang Android Wear pada Selasa pekan ini, Motorola dan LG mengonfirmasikan bahwa kedua perusahaan itu pada tahun ini juga akan meluncurkan smartwatch. Sementara menurut sejumlah rumor yang beredar Apple juga akan meluncurkan smartwatch yang diberi nama iWatch. Belum ada informasi yang akurat kapan atau apakah Apple akan membocorkan rencananya tersebut, meskipun perusahaan teknologi tersebut kemungkinan akan mengeluarkan pengumuman pada musim panas tahun ini.

Apa fungsi smartwatch?
Berbagai smartwatch yang dirilis pada tahun lalu dapat melakukan berbagai hal, mulai dari memotret hingga memberitahukan kepada Anda arah mengemudi secara langsung. Smartwatch tersebut dapat terkoneksi dengan smartphone menggunakan bluetooth dan berfungsi sebagai sarana untuk mengakses dan mengontrol beberapa fitur di smartphone Anda.

Membaca SMS dan email dan mengontrol media langsung dari pergelangan tangan Anda tampaknya merupakan aplikasi yang paling bermanfaat. Namun Gear dan smartwatch Pebble juga dapat menjalankan versi mini beberapa aplikasi smartphone terpopuler antara lain Evernote, Yelp dan Runtastic.

Video konsep cuplikan yang dirilis Google menampilkan smartwatch Android Wear dengan berbagai perintah kontrol suara yang berbeda, mirip seperti fitur search dan asisten di Google Now. Smartwatch ini juga dapat menjalankan beberapa aplikasi khusus Google seperti Hangouts (alias Gchat) dan Google Maps.


Bagaimana cara kerja smartwatch?
Sebagian besar smartwatch dapat terkoneksi dengan berbagai perangkat smart lainnya menggunakan bluetooth (dan dalam beberapa kasus, menggunakan bluetooth bertenaga kecil untuk menghemat baterai). Dengan koneksi bluetooth, smartwatch tidak hanya dapat menampilkan SMS dan panggilan yang masuk ke ponsel Anda, namun juga memungkinkan berbagi koneksi Internet untuk berbagai aplikasi smartphone dan beberapa fitur lain seperti navigasi dan pencarian.


Apa kekurangan dari smartwatch?
Dengan berbagai fitur yang Anda peroleh dari berbagai smartwatch yang ada saat ini, tampaknya harga menjadi halangan. Samsung Gear 2, yang dilengkapi dengan kamera dan sensor gerak, kini belum tersedia, namun harganya diperkirakan berada di kisaran Rp3,4 juta, tidak jauh berbeda dengan harga versi sebelumnya. Sementara Pebble Steel yang memiliki tampilan menarik namun miskin fitur kini dibanderol seharga Rp2,85 juta, sementara smartwatch Pebble versi sebelumnya yang terbuat dari material plastik dan lebih besar dipatok dengan Rp1,71 juta.

Dengan harga sebesar itu, Anda mungkin berharap akan mendapat lebih banyak dukungan dari berbagai aplikasi dan layanan terpopuler, namun hal itu tampaknya belum terwujud. Google berharap untuk meningkatkan kesadaran dan membuat perubahan lewat proyek Android Wear. Smartwatch Apple sendiri tampaknya akan mampu mengubah persepsi pasar terhadap perangkat itu, dan semoga saja akan ada lebih banyak perusahaan yang membuat aplikasi dan layanan yang kompatibel dengan smartwatch.



Samsung Gear, yang memiliki segudang fitur, juga tidak terlalu mengesankan dalam hal daya baterai.  Berbagai ulasan awal mengenai Galaxy Gear generasi pertama mengklaim smartwatch tersebut dapat bertahan selama sehari dengan satu kali pengisian baterai. Samsung Gear 2 bahkan dirancang  dengan baterai yang lebih mungil untuk mengimbangi ukuran jam itu sendiri, namun Samsung mengklaim hardware dan sofware yang sudah mengalami penyempurnaan akan memungkinkan baterai Gear 2 bertahan selama tiga hari, dengan catatan untuk penggunaan normal.

Smartwatch juga dikritik karena memiliki bentuk yang terlalu besar dan tampak tidak menarik. Namun kini bahan pembuatnya terus dikurangi dan para desainernya memutar otak sehingga smartwatch bisa terlihat lebih keren di masa yang akan datang.

Mengapa Android Wear begitu luar biasa?
Hal yang begitu luar biasa dari pengumuman Google pada Selasa pekan ini adalah: Android Wear didesain untuk menjadi Android-nya dunia smartwatch. Seperti halnya ketika Google dan Android menggandeng berbagai produsen perangkat teknologi untuk bekerja sama menciptakan smartphone, banyak brand dan perusahaan menyatakan komitmennya untuk memproduksi smartwatch Android Wear, seperti Asus, HTC, LG, Intel, Motorola, Samsung dan Fossil.



Selanjutnya apa?
Jika Google memang benar-benar berkomitmen pada Android Wear sama seperti yang dijanjikannya, mungkin pada akhirnya nanti kita akan dapat memiliki smartwatch yang benar-benar lengkap untuk bisa disebut perangkat teknologi. Kehebohan mengenai iWatch yang mungkin akan segera hadir pastinya akan membuat smartwatch dibuat semakin sempurna.

Namun tetap saja, untuk bisa menjadi populer smartwatch sangat bergantung kepada konsumen. Jika Anda menyukai gadget itu, maka akan ada lebih banyak smartwatch bermunculan; jika tidak, perangkat tersebut akan lenyap dari pasaran. Dengan Google mengumumkan tentang Android Wear maka dapat disimpulkan bahwa Anda tidak akan kekurangan pilihan smartwatch pada 2014.